18 Juni 2017

Sistem Pengolahan Air (Water Treatment Plant) di Pembangkit Listrik

Fungsi dari Water Treatment Plant ialah mengolah air dari Raw Water tank menjadi Air Murni dengan cara penyaringan dan pengikatan ion-ion menggunakan Anion dan Kation. Kualitas air yang diinginkan adalah :
   Conductivity : <1 us/cm2 pada 25C
   PH               : 6 - 8
   Cl-               : <100 ppb
   Capacity      : 300 m3 /day/ unit
Gambar 1. Water Treatment Plant

Peralatan Pendukung dari Water Treatment Plant

1. Raw Water Tank
    Berfungsi sebagai tangki penampung air raw water hasil proses desalinasi
2. Water Treatment Supply ump
    Berfungsi sebagai penyuplai air yang akan diproses di water treatment plant
3. Prefilter
    Berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran sebelum proses pemurnian (filter) air
4. MixBed Polisher
    Berfungsi sebagai pengikat ion-ion positif dan negatif dengan media Anion dan Kation
5. HCl Storage Tank
    Berfungsi sebagai tangki penampung HCl
6. HCl Transfer Pump
    Berfungsi sebagai mentransfer HCl dari HCl storage tank menuju HCL metering tank
7. HCl Metering Tank
    Berfungsi sebagai menampung HCl pada waktu regenerasi
8. NaOH Storage Tank
    Berfungsi sebagai tangki penampung NaOH
9. NaOH Transfer Pump
    Berfungsi sebagai mentransfer NaOH dari NaOH storage tank menuju NaOH metering tank
10. NaOH Metering Tank
      Berfungsi sebagai menampung NaOH pada waktu regenerasi
11. Chemical Waste Neutralizing it
      Berfungsi sebagai penampung air buangan pada waktu proses regenerasi sebelum dibuang ke
      waste water treatment
12. Neutralizing Sump Pump
      Berfungsi sebagai membuang air limbah regenerasi dari neutralizing pit ke waste water treatment
13. Make Up Water Tank
      Berfungsi sebagai tangki penampung air demineralisasi hasil dari water treatment plant

Siklus Proses Water Treatment Plant

Air dari Raw Water Tank dipompa oleh Water Treatment Supply Pump melewati Pre Filter kemudian ke Mix Bed, didalam Mix Bed ini ada Resin Anion dan Kathion, dimana anion mengikat ion² negatif yang selanjutnya melewati Resin Kathion, dimana Kathion mengikat ion positif setelah proses di Mix Bed selanjutnya hasilnya ditampung di Make Water Tank, yang kemudian digunakan untuk kebutuhan air di Unit Pembangkit Listrik.

Regenerasi Water Treatment

Regenerasi water treatment adalah suatu proses pengaktifan / pemulihan kembali Resin Anion & Kathion yang telah jenuh setelah digunakan proses pemurnian air atau conductivity >1us/cm. untuk regenerasi resin Anion digunakan menggunakan bahan kimia NaoH, sedangkan untuk regenerasi resin Kathion digunakan bahan kimia HCL
Catatan :
            Berat jenis Anion       = 0,6 – 0,7 gr/cc
            Berat jenis Kathion    = 0,8 – 0,9 gr/cc
Contoh reaksi sederhana :
     Anion           
              R – OH + NaCL       menjadi       R – CL + NaOH
     Regenerasi   
              R – CL + NaOH       menjadi       R – OH + NaCL
     Kathion                
              R – H  + CaSo4       menjadi       R – Ca  + H2SO4
     Regenerasi            
              R – Ca + 2HCL        menjadi       R – H   + CaCL2

 

Urutan Proses Regenerasi Water Treatment

1. Settle selama 10 menit
2. Chemical Injection selama 30 menit
3. Back Wash selama 30 menit
4. Slow Rinse selama 50 menit
5. Fast Rinse selama 20 menit
6. Drain Down selama 15 menit
7. Air Mix selama 20 menit
8. Refill selama 5 menit
9. Final Rinse selama 15 menit          
    Total waktu sebanyak 195 menit 
Gambar 2. Flow Process
Gambar 3. Water System Plant

Terimakasih telah membaca artikel Sistem Pengolahan Air (Water Treatment Plant) di Pembangkit Listrik ini. Semoga bermanfaat, serta tunggu artikel selanjutnya.
Komentar, kritik, dan saran diharapkan agar sempurnanya tulisan ini.

Baca juga artikel sebelumnya tentang Proses Desalinasi (Merubah Air Laut Menjadi Air Tawar) di Desalination Plant dan Perawatan Boiler (Cleaning Bagian Dalam Steam Drum)










12 Juni 2017

Bearing Turbin (Tambah/Kurangi Shim Plate) Dengan Cara Roller Bearing

Gambar 1. Roller bearing
Kesempatan ini penulis ingin share tentang bagaimana melakukan penambahan / pengurangan shim plate dengan cara roller bearing. Pada saat pemeliharaan turbin / overhaul akan dilakukan proses alignment poros turbin dan poros generator. Saat itu pasti dilakukan penambahan atau pengurangan shim plate sesuai hasil perhitungan.

I. Peralatan dan Alat Ukur yang Digunakan Antara Lain :

1. Sling 1/4 "
2. Eye bolt M16
3. Stopper
4. Kunci L 3/8 "
5. Chain block 3T
6. Crane
7. Tembaga
8. Palu pallet
9. Obeng minus
10. Dial indicator
11. Outside micrometer
12. Shim plate 
13. Jack hydraulic 
14. Kunci inggris 
 

II. Alat Pelindung Diri (APD) yang Dipakai Antara Lain :

1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Safety gloves
4. Masker
5. Ear plug
 

III. Proses Roller Bearing Turbin Tersebut Antara Lain :

1. Pastikan line pipa jacking oil telah dilepas semua
Gambar 2. Line pipa jacking oil
2. Pasang stopper (antara lower bearing dan pedestal)
Gambar 3. Pasang stopper
3. Pasang dial indicator dan posisikan pada 0
Gambar 4. Pasang dial indicator
4. Pasang eye bolt M16 dan kencangkan
5. Pasang sling di samping sisi lower bearing (masukan dari sisi yang akan diroller)
6. Hubungkan sling tersebut ke chain block
7. Tekan jack hydraulic hingga jarum pada dial indicator menunjuk angka 80 (0,8 mm)

Gambar 5. Pasang jack hydraulic
8. Tarik chain block sehingga sepatu bearing dapat dibuka untuk ditambah / dikurang shim plate
Gambar 6. Proses roller bearing
9. Buka baut sepatu bearing pakai kunci L dan obeng minus
Gambar 7. Buka sepatu bearing
10. Tambahi atau kurangi shim plate (sesuai perhitungan)
11. Pasang kembali sepatu bearing dan kencangkan dengan baut L

 
Gambar 8. Sepatu bearing
12. Chain block diturunkan (area)
13. Permukaan bearing diratakan
14. Kendorkan jack hydraulic hingga jarum pada dial indicator menunjuk angka 0
15. Lepas sling dari chain block
16. Lepas eye bolt dari stopper
17. Lepas stopper
18. Pasang line pipa jacking oil

IV. Pemeriksaan pada area kerja agar tidak ada tool atau part yang terjatuh atau tertinggal

 

V. Analisa Dari Sistem Keamanan Antara Lain Sebagai Berikut :

1. Aman bagi alat 
    Bearing dipastikan sudah dilepas semua line pipa jacking oil
2. Aman bagi manusia 
    Area kerja sudah steril dari bahaya dan sudah memakai APD lengkap
3. Aman bagi lingkungan
    Kebersihan area kerja selalu diperhatikan, sisa shim plate dan tool dikembalikan ke tempatnya

VI. Analisa Dari Bahaya dan Resikonya Antara Lain Sebagai Berikut :

1. Area kerja sempit 
    Resiko benturan dan terjepit
2. Menggunakan sling 
    Resiko sling lepas
3. Area kerja bising 
    Resiko pada pendengaran
4. Area kerja di ketinggian
    Resiko terjatuh

Diharapkan dari setiap pekerjaan ialah aman bagi alat, bagi manusia, dan bagi lingkungan. 
Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan Bearing Turbin (Tambah/Kurangi Shim Plate) 
Komentar, kritik, dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi sempurnanya tulisan ini.


11 Juni 2017

Alat Ukur (Cara Mengukur Menggunakan Dial Indicator)

 
Gambar 1. Dial Indicator (Sumber : http://techno.com.my/online)

Pada kesempatan ini penulis ingin share tentang Alat Ukur (Cara Mengukur Menggunakan Dial Indicator) yang sering digunakan dalam industri, otomotif, maupun dunia pendidikan.
Dial Indikator merupakan salah satu alat ukur yang memiliki skala pengukuran yang sangat teliti,  Ketelitian dial indicator ini sampai 0,01 mm atau 1/100 mm (tergantung ketelitian dial indicator). Dial indicator ini tidak bisa berdiri sendiri saat pengunaanya melainkan harus dirakitkan dengan komponen lainya seperti magnetic stand, penyangga, gauge beam lock dan contact point.

Dial indicator umumnya digunakan pada saat melakukan pengukuran sebagai berikut :
1. Mengukur kerataan permukaan benda
2. Mengukur kerataan kebulatan suatu poros (run out),
3. Mengukur kerataan permukaan silinder,
4. Mengukur kesejajaran (alignment) dua buah poros,
5. Dan sebagainya.

Bagian - bagian dial indicator :
1. Outer ring
2. Jarum panjang
3. Jarum pendek
4. Stem
5. Spindle
6. Contact poit (bidang sentuh)
7. Magnetic stand
8. Penyangga
9. Gauge beam lock
Gambar 2. Bagian-bagian dial indicator (Sumber : https://www.slideshare.net/gunksho/agung-fathony-alat-ukur-dial-indikator)
Cara menggunakan dial indicator ini dalam hal mengukur kesejajaran  (alignment dua buah poros) antara poros motor dan poros pompa :
1. Bersihkan permukaan (laluan) yang akan disentuhkan dengan contact point.
2. Rakit komponen dial indicator.
3. Pasang magnetic stand pada permukaan (kopling) lain yang tidak dilalui contact point (pastikan 
    kokoh atau kuat)
4. Tempatkan contact point pada permukaan yang akan diukur dan harus tegak lurus. Banyak 
    kesalahan pengukuran disebabkan meletakan contact point yang tidak tegak lurus sehingga 
    pengukuran akan salah terus diulangi.
5. Tekan sedikit contact point sampai angka pada jarum pendek berada di tengah (misal ada 10 
    angka maka diletakan di angka 4 atau 5) tujuanya agar mudah dalam menentukan jarum panjang 
    tersebut bergerak searah jarum jam (+) atau berlawanan jarum jam (-).
6. Setting jarum panjang tepat di angka 0 (nol) dengan cara memutar outer ring searah jarum jam 
    atau berlawanan arah jarum jam lalu tarik screw bagian atas untuk melihat pergerakan jarum 
    panjang apakah tetap berada di angkan 0 atau berubah. lakukan sampai jarum panjang tersebut 
    tidak berubah letaknya di angka 0.
7. Silahkan melakukan pengukuran (selesai).

Cara membaca hasil pengukuran dial indicator :
1. Lihat angka pada jarum pendek (begerak ke arah mana) untuk menentukan tanda (-) atau (+) nya.
2. satu strip angka di jarum panjang menunjukan angka tersebut dikali 0,01 mm tergantung ketelitian 
    (misal angka 20 berarti 20 x 0,01 mm = 0,2 mm)
3. satu strip angka di jarum pendek menunjukan angka tersebut bergerak 1 mm (misal jarum semula 
    di angka 4 dan sekarang di angka 5, maka bergerak sebanyak 1 mm)

Cara Merawat dial indicator :
1. Bersihkan setiap pemakaian pengukuran
2. Simpan ditempat suhunya terjaga (jika perlu suhu 17C)
3. Simpan di tempat yang tertutup karena mudah jatuh dan pecah

Terimakasih kepada pembaca atas kunjunganya ke blog Alat Ukur (Cara Mengukur Menggunakan Dial Indicator) ini. Komentar, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi sempurnanya tulisan ini.



   
   


   

10 Juni 2017

Cara Memurnikan Air dengan Sistem Penyaringan Cepat (High Speed Air Filtration)

 
Gambar High Speed Air Filtration
Pada kesempatan yang lalu penulis share tentang Cara Menjernihkan Air Limbah (Air Kotor Menjadi Air Bersih). Nah ternyata ada cara lain penyaringan air yang lebih cepat dari torent penyaringan lambat. Sistem ini sebenarnya mengikuti hukum alam dari air itu sendiri dimana air akan selalu berusaha menyamakan ketinggian permukaan air pada dua atau lebih bejana yang saling terhubung.

Cara kerjanya dari sistem High Speed Air Filtration sebagai berikut:
Perbedaan ketinggian air pada kedua tabung tersebut akan menghasilkan daya dorong air keatas pada tabung dalam sehingga akan memaksa air pada tabung dalam untuk terpaksa keluar melalui lapisan penyaring secara efektif sehingga menghasilkan air bersih dari proses filtrasi. nah pada saat air hasil filtrasi sedang berusaha menyamakan ketinggian permukaannya dicegat denga pipa penyalur keluaran sehingga ketinggian air pada tabung dalam tidak akan pernah sama dengan ketinggian air pada tabung luar. jadi selain mendapat kompresi masukan air pada tabung dalam sehinga penyaringan dapat dilakukan lebih cepat, cara ini juga menghasilkan kontinuitas keluaran yang lebih stabil dibanding sistim penyaringan lambat.

Terimakasih telah membaca dan berkunjung di blog ini. Komentar, kritik, dan saran yang bersifat membangun diharapkan agar sempurnanya tulisan ini.

Cara Menjernihkan Air Limbah (Air Kotor Menjadi Air Bersih)

 
Gambar Cara Menjernihkan Air Limbah
Pada kesempatan kali ini penulis ingin share bagaimana caranya mendapatkan air bersih dari hasil air limbah dengan alat yang sederhana sekali. Berikut caranya :

 

I. Siapkan Alat dan Bahan :

   A. Alat
       1. Drum atau wadah penampungan air (Penjernihan) 
       2. Pompa
       3. Pipa atau selang
       4. Lem pipa atau lem selang
       5. Kran atau valve
       6. Ember atau bak penampung air bersih
   B. Bahan
       1. Sumber air Limbah
       2. Ijuk
       3. Pasir halus
       4. Arang tempurung kelapa
       5. Kerikil
       6. Batu

II. Cara Pembuatan :

  1. Bagian bawah drum dibolongkan dengan diameter 1 sampai 2 inch untuk tempat keluar air 
      bersih. 
      Jika memungkinkan buat lebih dari 1 lubang, agar debit air lebih banyak yang dikeluarkan.
  2. Susun bahan – bahan yang telah disiapkan menjadi (urutan dari atas ke bawah) sebagai berikut : 
      Air limbah dengan tebal 50 cm, lalu ijuk dengan tebal 15 cm, lalu pasir halus dengan 
      tebal 15 cm, lalu ijuk dengan tebal 20 cm, lalu pasir halus dengan tebal 20 cm, lalu arang 
      tempurung kelapa dengan tebal 15 cm, lalu kerikil dengan tebal 10 cm, dan batu dengan 
      tebal 15  cm.
  3. Hubungkan pompa, pipa, dan keran sehingga menjadi suatu proses sempurna.

III. Proses Kerja :

     Air limbah dipompa menuju drum atau wadah penampungan air (penjernihan), lalu air tersebut 
     akan melalui proses penyaringan bertingkat dari atas ke bawah dengan melewati masing-masing 
     bahan yang telah disusun. Air limbah akan melewati ijuk dan akan tersaring kotoran-kotoran 
     yang terdapat pada limbah tersebut, lalu melewati pasir halus dan kotoran yang masih tersisa  
     akan terlepas dan tertinggal di pasir halus, lalu melewati ijuk dan sisa kotoran akan tersaring lagi, 
     lalu melewati pasir halus dan kotoran terkecil akan tersaring dan warna menjadi jernih, lalu 
     melewati arang tempurung kelapa sehingga bau pada air tersebut akan hilang, lalu air hampir 
     bersih melewati kerikil dan air yang sudah bersih sekali melewati batu dan keluar di lobang 
     keluaran menuju ember atau bak penampung air bersih melalui pipa dan diatur menggunakan 
     kran.

IV. Perawatan :

     Sistem perawatan dilakukan paling cepat jika kondisi wadah penjernihan terlihat kotor, dan 
     paling lambat 3 bulan sekali sehingga sistem penjernihan air tidak terhambat dan berjalan lancar.


dan berkunjung di blog ini. Komentar, saran, dan kritik yang bersifat membangun diharapkan untuk
sempurnanya tulisan ini.
Pada kesempatan berikutnya penulis akan menulis tentang Cara Memurnikan Air dengan Sistem Penyaringan Cepat (High Speed Air Filtration)

Perawatan Boiler (Cleaning Bagian Dalam Steam Drum)

Cara Maintenance Steam Drum Boiler (Cleaning)

Gambar 1. Cleaning Sisi dalam Steam Drum
Pada kesempatan sebelumnya penulis membahas Cara Pasang Manhole Steam Drum Boiler. Kesempatan kali ini penulis ingin sharing bagaimana caranya cleaning sisi dalam steam drum boiler. Pekerjaan ini dilakukan saat kondisi unit telah shutdown alias mati dan telah dingin suhunya. Terlihat sederhana pekerjaan ini namun fatal akibatnya jika terjadi kesalahan. Pekerjaan ini merupakan maintenance sederhana yang hanya berupa cleaning bagian dalam saja.
berikut hal-hal yang harus disiapkan dan proses pengerjaanya :

I. Peralatan yang digunakan :

  1. Lampu TL komplit
  2. Cup brush
  3. Gerinda
  4. Senter
  5. Obeng minus
  6. Blower
  7. Palu besi sedang
  8. Palu pallet
  9. Sikat kawat
  10. Sikat kuningan
  11. Kunci ring pas no 65
  12. Kunci ring pas no 17
  13. Selang angin 1/4 inch komplit
  14. Kunci inggris
  15. Vacuum cleaner
  16. Tali tambang
  17. Air compressor
  18. Kacamata

II. Consumable yang dipakai :

  1. WD-40
  2. Majun
  3. Marker putih
  4. Isolasi kertas
  5. Terpal
  6. Sarung tangan
  7. Penetrant 1 set
  8. Karung
  9. Spons
  10. Molycote
  11. Packing grahite
  12. Ember plastik

III. Material yang dipakai :

  1. Papan
  2. SWG (Spiral Wound Gasket)

IV. Deskripsi Pekerjaan :

  1. Pastikan suhu steam drum sudah benar-benar suhu ruangan atau telah dingin ketika dirasakan
  2. Buka manhole steam drum di kedua sisi
Gambar 2. Manhole steam drum
  3. Lepas SWG dari kedua sisi manhole steam drum
Gambar 3. SWG
  4. Ambil sampel kerak steam drum dan masukan ke dalam plastik untuk dibawa ke uji laboratorium
  5. Pasang blower pada salah satu sisi manhole steam drum, sisi manhole lainya digunakan 
      sebagai tempat  keluar masuk orang
  6. Jika sudah terasa hawa panas dalam steam drum sudah hilang maka kita bisa masuk ke dalam
  7. Kosongkan saku, pakai semua APD dan masuk steam drum
  8. Tutup semua lubang-lubang pipa baik sisi bawah dan sisi samping dengan terpal
  9. Pasang lampu penerangan
  10. Masukan vacuum cleaner dan sedot semua debu yang ada di dalam steam drum
  11. Cleaning sisi dalam steam drum dengan cup brush
Gambar 4. Cleaning
  12. Cleaning dilakukan mulai dari sisi manhole tempat keluar masuk orang menuju tempat blower
  13. Bila kotoran telah banyak, lakukan penyedotan kembali menggunakan vacuum cleaner
  14. Periksa semua kondisi baut, separator, water box, pipa dalam steam drum (lakukan perbaikan 
        atau penggantian jika rusak)
  15. Cek separator dengan cara dikeluarkan dari steam drum dan dilakukan penetrant test (awal)

Gambar 5. Separator dipenetrant
  16. Cleaning semua separator
  17. Lakukan penetrant test kembali pada separator (akhir)
  18. Semprot dengan angin dari air compresor bagian separator dan water box
Gambar 6. Water box disemprot dengan angin
  19. Cleaning area separator dan water box
  20. Jika semua telah dicleaning maka semua kotoran disedot menggunakan vacuum cleaner
  21. Pasang kembali semua separator
  22. Lalukan penetrant test pada semua las-lasan di sisi dalam steam drum
Gambar 7. Las-lasan dipenetrant
  23. Jika hasil penetrant baik maka selanjutnya dilakukan cleaning hasil penetrant tersebut sampai 
        bersih
  24. Jika hasil penetrant ditemukan indikasi crack atau lubang maka dilakukan perbaikan
Gambar 8. Dilakukan perbaikan
  25. Jika semua proses cleaning sudah selesai maka lakukan cleaning akhir menggunakan majun 
        bersih dan lap semua sisi dalam steam drum
  26. Keluarkan semua peralatan, lampu, dan terpal dari dalam steam drum
  27. Lepas blower
  28. Tutup manhole kedua sisi steam drum
  29. Lakukan pengecatan di kedua manhole steam drum
Gambar 9. Pengecatan manhole
Sekian dulu sharing dari penulis mengenai Cara Maintenance Steam Drum Boiler (Cleaning) ini, 
semoga bermanfaat dan dapat dipelajari dengan mudah.
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Komentar, kritik, dan saran yang bersifat membangun 
diharapkan demi sempurnanya tulisan ini.








































9 Juni 2017

Cara Pasang Manhole Steam Drum Boiler

Cara Pasang Manhole Steam Drum

http://nettomesin.blogspot.co.id/2017/06/cara-pasang-manhole-steam-drum-boiler.html
Gambar 1. Manhole Steam Drum

Kesempatan kali ini penulis ingin share tentang cara menutup manhole (lubang orang) Steam Drum. Kerapatan saat menutup manhole sangat harus diperhatikan, karena apabila terdapat sedikit celah atau longgar pada saat menutup manhole tersebut bisa dibayangkan jika unit yang sudah operasional harus dishutdown karena hal ini. Butuh waktu yang lama (minimal 8 jam) untuk memulai operasional unit tersebut dan berapa kerugian yang dihasilkan karena unit tersebut tidak beroperasi.
Hal ini pula yang menjadi alasan penulis ingin berbagi pengalaman, semoga bermanfaat.

I. Peralatan yang Digunakan :

   1. Kunci ring pukul no. 65
   2. Kunci ring pukul no. 24
   3. Long drat M16 1 Meter
   4. Palu besi sedang
   5. Meteran
   6. Papan
   7. Senter
   8. Linggis

II. Consumable yang dipakai :

   1. Molycote
   2. Sarung tangan

III. Material yang diginakan ialah SWG (Spiral Wound Gasket)

IV. Adapun Deskripsi Urutan Pekerjaan Sebagai Berikut :

   1. Setting engsel manhole steam drum agar pas dan mudah saat akan dibuka atau ditutup,
   2. Beri permukaan SWG dengan molycote atau permukaan manhole yang akan ditempelkan 
      dengan SWG diberi moycote,
   3. Masukan SWG dengan cara sedikit ditekuk dan ditekan ke dalam (dibuat oval) agar bisa 
       masuk ke dalam manhole steam drum,
Gambar 2. SWG sedikit ditekuk ke dalam
   4. Posisikan manhole steam drum sudah pas (telah disetting), sedikit keluar
   5. Angkat cover manhole steam drum dan dipasang (sementara) sambil ditahan tangan,
   6. Periksa posisi SWG pakai senter, apakah masih ditempatnya semula atau ada perubahan, 
       bila tidak ada perubahan maka selanjutnya,
   7. Pasang long drat pada lubang drat (di tengah cover manhole) steam drum,
   8. Kencangkan long drat tersebut,
   9. Ganjal long drat dengan linggis dan diangkat sedikit,
   10. Tarik long drat tersebut dan amati posisi baut manhole steam drum tersebut,
   11. Jika baut sudah masuk ke dalam lubang baut cover steam drum, maka ganjal bagian bawah 
         cover manhole dengan pipa dan sedikit diangkat,
   12. Pastikan clearance cover manhole sama di tiap sisi (4 sisi),
   13. Pasang ring dan mur pada baut manhole steam drum,
   14. Kencangkan baut dengan rata,
   15. Ukur jarak atau panjang ulir baut manhole steam drum dengan meteran (harus rata),
   16. Jika yakin rata, maka selanjutnya cover manhole bisa dicat agar bersih, dan
   17. Selanjutnya amati kekencangan nut baut steam drum saat mulai operasional unit, jika nut 
         kendor maka dikencangkan secara rata.
Gambar 3. Kencangkan baut manhole steam drum
Pada kesempatan yang akan datang, penulis akan share tentang Perawatan Boiler (Cleaning Bagian Dalam Steam Drum).
Baiklah sekian dulu sharing dari saya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Terimakasih telah membuka artikel tulisan tentang Cara Pasang Manhole Steam Drum Boiler ini dan membacanya. Komentar, kritik, dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi semurnanya tulisan ini.


Proses Desalinasi (Merubah Air Laut Menjadi Air Tawar) di Desalination Plant

Desalination Plant


http://nettomesin.blogspot.co.id/2017/06/proses-desalinasi-merubah-air-laut.html
Gambar 1. Desalination Plant
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi sedikit pengetahuan kepada pembaca semua mengenai Desalinasi atau lebih dikenalnya dengan mengubah air laut menjadi air tawar.
Desalination plant merupakan plant yang digunakan untuk mengolah air laut menjadi air tawar melalui proses evaporasi dan kondensasi.

Desalination plant terdiri dari flash evaporator, brine heater, ejector condenser, drain cooler, dan chemical system.

Desalination plant terdiri atas dua bagian utama yaitu flash evaporator (flashing stage) dan brine heater. Pada flash evaporator terjadi proses evaporasi dan kondensasi, hasil air distilasi dipompa menuju raw water tank untuk digunakan sebagai service water dan make up water yang terlebih dahulu dilakukan proses di water treatment plant untuk menghasilkan conductivity sesuai syarat air pengisi boiler. Sedangkan pada brine heater
hanya terjadi proses kondensasi, hasil air kondensat jika conductivity sesuai syarat air pengisi boiler maka air kondensat dipompa menuju langsung ke make up water tank. Apabila conductivity tidak sesuai syarat maka air kondensat tersebut dialirkan ke stage no 13 pada flash evaporator untuk menjadi air distilasi.

Prinsip kerja desalination plant yaitu air laut dipompa sea water feed pump lalu disaring kotoranya oleh sea water strainer kemudian air laut diinjeksi anti scalling yang berfungsi mencegah gumpalan garam dan anti foam yang berfungsi mencegah busa sebelum air tersebut masuk ke flash evaporator stage no 20. Air laut tersebut mengalir ke tube flash evaporator sampai stage no 1 lalu mengalir ke brine heater. Pada brine heater air laut tersebut mengalami kenaikan temperature dan kondensasi. Air laut panas tersebut mengalir ke flash evaporator stage no 1 lalu terjadi evaporasi dan kondensasi di tiap stage. Uap dari Evaporasi air laut mengalir melalui air vent menuju ejector condenser, sedangkan air hasil kondensasi disebut air distilasi mengalir menuju water box stage no 20. Air distilasi tersebut dipompa oleh distillate pump menuju raw water tank untuk digunakan sebagai service water dan make up water yang terlebih dahulu dilakukan proses di water treatment plant untuk menghasilkan conductivity sesuai syarat feed water boiler.
Air laut yang tidak ikut menguap air sisa) dipompa oleh brine blow down pump untuk dikembalikan ke laut. Sedangkan air kondensasi tersebut dipompa oleh condensate pump menuju drain cooler untuk didinginkan kemudian dialirkan  menuju make up water tank jika conductivity air tersebut sesuai syarat feed water boiler.
Namun jika conductivity tidak sesuai maka air tersebut dialirkan ke flash evaporator stage no 13 untuk dijadikan air distilasi.
Gambar 2. Aliran Proses Desalinasi
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini dan membaca tulisan Proses Desalinasi (Merubah Air Laut Menjadi Air tawar) di Desalination Plant ini. Pada kesempatan selanjutnya penulis akan menjelaskan dari tiap bagian dari Desalination Plant.
Penulis menerima komentar, kritik, dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya tulisan ini.

8 Juni 2017

Cara Memelihara Valve (Ganti Gland Packing)

 Ganti Gland Packing Pada Block Valve HPTBV 

(High Pressure Turbine By-Pass Valve)

http://nettomesin.blogspot.co.id/2017/06/cara-memelihara-valve-ganti-gland_8.html
Gambar 1. Ganti Gland Packing Block Valve HPTBV
Salah satu pemeliharaan pada valve yaitu mengganti gland packing pada Block Valve HTBV.
Tujuanya yaitu untuk menjamin kesiapan dan keandalan pemakaian dari Block Valve HPTBV saat operasional berlangsung.
Adapun Persiapanya antara lain :
I. Menyiapkan Peralatan Antara Lain :
   1. Kunci pukul pas no 46,
   2. Sikat kawat,
   3. Pisau cutter,
   4. Palu karet,
   5. Palu besi,
   6. Kawat,
   7. Kayu 15 cm,
   8. Ember,
   9. Sarung tangan, dan
   10. Tool set.
II. Menyiapkan Consumable Antara Lain :
   1. Gland packing size 12,7 mm asbestos dan 15 mm pure graphite wire,
   2. WD-40,
   3. Molikote 500 gram / Thread Paste,
   4. Amplas, dan
   5. Kain majun.
III. Deskripsi Kegiatan Tersebut Sebagai Berikut :
   1. Melepas nut/mur pada cover pengaman gland packing di valve,
   2. Ikat cover pengaman gland packing pakai kawat,
   3. Mengeluarkan housing gland packing,
   4. Cleaning housing gland packing pakai wd-40 dan diamplas hingga rata,
   5. Cleaning shaft pakai wd-40 dan diamplas hingga rata,
   6. Mengeluarkan gland packing (5 lapis gland packing terdiri dari 1 gland packing size 15 mm dan
       4 gland packing size 12,7 mm),
   7. Siapkan gland packing baru (sebanyak 5 pcs),
   8. Potong gland packing tersebut sesuai ukuran (1 pcs gland packing size 15 mm dan 4 pcs gland
        packing size 12,7 mm) dan gland packing tersebut diberi molikote / thread paste pada seluruh
        sisinya,
   9. Pasang gland packing tersebut sebanyak 3 lapis lalu dirapatkan dengan cara memasang baut
       cover pengaman gland packing dan dikencangkan lalu dikendorkan kembali dan dilepas kembali
       baut tersebut,
       lalu dipasang kembali gland packing tersebut sebanyak 1 lapis dan seterusnya sampai 5 lapis
       (jangan lupa sisi atas gland packing diberi molikote/thread paste),
  10. Ganti gland packing tersebut (pertama pakai 1 gland packing size 15 mm, lalu 4 gland packing
         size 12,7 mm),
  11. Pasang housing gland packing, dan
  12. Pasang baut pada cover pengaman gland packing.

Gambar 2. Block Valve HPTBV
Terimakasih telah berkunjung dan membaca blog Ganti Gland Packing Pada Block Valve HPTBV ini.
Komentar, pertanyaan serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
sempurnanya tulisan ini.

7 Juni 2017

Cara Memelihara Valve (Ganti Gland Packing)


Ganti Gland Packing Valve LPTBV 
(Low Pressure Turbine By-Pass Valve)

http://nettomesin.blogspot.co.id/2017/06/cara-memelihara-valve-ganti-gland.html
Gambar 1. Ganti gland packing valve LPTBV
Pada kesempatan ini penulis ingin berbagi pengalaman saat memelihara valve, saat mengganti gland packing. Tujuan dari mengganti gland packing yaitu untuk menjamin kesiapan dan keandalan pemakaian dari valve LPTBV saat operasional berlangsung.

I.  Alat dan Bahan yang digunakan antara lain :

   1. Kunci ring pas no 21, 
   2. Sikat kawat, 
   3. Pisau cutter, 
   4. Palu karet, 
   5. Kawat, 
   6. Kayu 15 cm, 
   7. Sarung tangan, 
   8. Ember, dan 
   9. Tool set. 

II. Consumable yang dipakai antara lain : 

   1. Gland packing, 
   2. WD-40, 
   3. Molikote 500 gram / Thread Pasta, 
   4. Amplas, dan 
   5. Kain majun.

III. Deskripsi Kegiatan :

   1. Melepas baut pada cover pengaman gland packing di valve (2 pcs) 
   2. Mengeluarkan housing gland packing,
3. Mengeluarkan gland packing (6 lapis gland packing dan terdiri dari gland packing lembut  dan keras yang masing – masing dipasang bergantian lapisanya), 
4. Cleaning permukaan housing gland packing (disemprot WD-40 lalu diamplas kemudian  bersihkan pakai majun), 
   5. Cleaning permukaan ulir (disemprot WD-40 terlebih dahulu) lalu disikat dan kemudian bersihkan pakai majun), 
6. Siapkan gland packing baru, 
7. Potong gland packing tersebut sesuai ukuran (3 pcs gland packing  lembut dan 3 pcs gland packing keras) dan gland packing tersebut diberi malicote / thread pasta pada seluruh sisinya, 
   8. Ganti gland packing tersebut (pertama pakai gland packing kasar, lalu gland packing lembut, dan seterusnya) sebanyak 6 lapis, 
   9. Pasang housing gland packing, dan 
   10. Pasang baut pada cover pengaman gland packing lalu keraskan.
   11. Bersihkan kembali area
   12. Tool dan sisa consumable diletakan pada tempatnya.

Gambar 2. Valve LPTBV
Sementara ini cukup sampai disini berbagi pengalaman mengenai penggantian gland packing valve LTPBV. Pada kesempatan selanjutnya penulis akan berbagi pengalaman Ganti GlandPacking Block Valve HPTBV (High Pressure Turbine By-Pass Valve).


Terimakasih telah berkunjung dan membaca blog Cara Memelihara Valve (Ganti Gland Packing) ini.
Komentar, pertanyaan serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demisempurnanya tulisan ini.



Sistem Pengolahan Air (Water Treatment Plant) di Pembangkit Listrik

Fungsi dari Water Treatment Plant ialah mengolah air dari Raw Water tank menjadi Air Murni dengan cara penyaringan dan pengikatan ion-ion m...